Thursday, May 31, 2012

The Silent & The Fussy




Lenght : Continue

Author : dainVIP

Cast :


·                     Choi Siwon
·                     Bae Suzy
·                     Park Jiyeon
·                     Choi Minho

Annyeong Chingudeul, ketemu lagi sama Siwon dan Suzy di The Silent & The Fussy Chapter 2..FF ini juga bisa kalian baca di http://fflovers.wordpress.com/2012/04/20/free-writer-the-silent-the-fussy/

Hepiiiii reading ^_*
Chapter 2



#Author Pov



Hari minggu. Hari yang membosankan untuk suzy karena tidak ada aktivitas yang bisa ia jalani pada hari itu. Ia hanya berbaring di kamar sambil mendengarkan lagu Fantastic Baby dari BigBang, lagu yang sedang merajai top chart Korea saat ini.

Tidak! Dia tidak boleh tidur-tiduran seperti ini kalau memang ingin melupakan kejadian  kemarin yang begitu memalukan baginya. Tetapi kejadian itu terus saja berputar-putar di kepalanya tanpa ia minta. Sepertinya hati dan pikirannya memang sedang tidak bisa berkoordinasi.



Kemarin saat dia mengumpat di belakang Siwon dan tiba-tiba kepergok. Siwon yang sudah berlalu pergi mengabaikannya, seperti yang sudah ia duga karena Siwon tidak pernah menganggap keberadaannya, tiba-tiba saja berbalik arah kembali mendekatinya. Suzy pikir Siwon akan memarahinya  karena setelah mengumpat di belakangnya, Suzy tidak meminta maaf dan malah berteriak marah-marah meluapkan kekesalannya karena selalu diabaikan oleh Siwon.

Saat Siwon mendekatinya Suzy membesarkan matanya, menunjukkan kalau dia tidak takut padanya. Tetapi ternyata Siwon tidak marah, sebaliknya dia malah menggoda Suzy!

"Ippeo" satu patah kata yang diucapkan Siwon sukses membius Suzy. Wajahnya langsung berubah merah mendengar kata yang diucapkan Siwon.Tetapi tidak lama kemudian Siwon tertawa terbahak-bahak. Membuat Suzy mengerutkan kening. Jiyeon yang juga berada di sana heran melihat pemandangan yang tidak biasa itu. Baru kali ini dia melihat Siwon tertawa keras seperti itu.

"W..waeyo?" tanya Suzy tergagap.

Siwon menunjuk wajahnya "Kau menyukaiku? Bercerminlah!" setelah mengucapkan tiga patah kata itu Siwon berlalu pergi meninggalkannya. 

"Ya! Apa maksudmu?! Siapa yang menyukaimu? Enak saja kalau bicara!" teriak Suzy.

"Suzy-a, kenapa wajahmu memerah? Apa memang benar kau menyukai Siwon Sunbae?"

"Mworagu? Aniiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii!"



“Aigooo..kenapa wajahku kemarin pakai memerah segala sich! Jiyeon saja bisa salah paham apalagi Napeun namja itu! Dia pasti mengira aku menyukainya! Hahhh aku ini lemah sekali, baru dibilang ippeo saja sudah speechless! Aish..aku tidak bisa diam di rumah. Aku harus cari udara segar! Ah lebih baik aku jalan-jalan saja!” 

Suzy beranjak dari kamarnya, mengambil mantel dan keluar dari rumah. Ia memutuskan berjalan-jalan ke N Seoul Tower. Tempat pertama yang sangat ingin ia kunjungi begitu tiba di Namsan. Jarak dari rumahnya ke N Seoul Tower hanya memakan waktu 15 menit dengan menggunakan bus.



#Suzy Pov



Sesampainya di pelataran N Seoul Tower, Suzy seperti melihat seseorang yang ia kenal. Suzy mendekati orang tersebut dan mengamati apa yang sedang ia lakukan. Orang tersebut sedang berkata kepada seekor kucing “Puzycat kau harus makan yang banyak ya, agar badanmu besar seperti Oppa, arraseo?”

“Mwohaneungoya?” tanya suzy yang tiba-tiba memunculkan wajah di depan pria itu dan berhasil membuatnya kaget “Ya! Seharusnya aku yang bertanya padamu, apa yang sedang kau lakukan di sini. Apa kau sedang mengikutiku?”

Suzy terkesima mendengar jawaban panjang dari siwon “Daebak!!! Ini yang pertama kalinya Choi siwon berbicara sepanjang ini kepadaku, coba kau ulangi lagi agar aku dapat menghitung berapa kata /detik yang kau ucapkan hehehe.”

“Michoseo?!” katanya sambil pergi meninggalkan suzy namun suzy terus mengekor di belakangnya.

“Ah, apa mungkin karena kucing betina tadi kau jadi bisa bicara? Aku perhatikan, kau sangat lancar berbicara dengan kucing betina tadi, apa dia itu yeoja chingu-mu? Omoo..pasti gadis-gadis di han shou patah hati setelah mengetahui idola mereka berpacaran dengan seekor kucing! Ottokhae?” suzy terus meledek siwon.

Suzy yang terus berbicara panjang x lebar x tinggi = panjanglebartinggi, tidak sadar kalau siwon sudah naik bus pergi meninggalkannya. “Omo, oedikha?”



***

Keesokan harinya di sekolah



#Author Pov



Suzy berlari menuju atap sekolah. Ia ingin segera menumpahkan semua rasa penat setelah mengerjakan ulangan matematika dengan berteriak sekencang-kencangnya. “AAAAAAAA..MENYEBALKAN!!! Aaarghhh aku benci matematika, hiks..aku hanya bisa mengisi 2 pertanyaan! Ottokhae..Oema, appa..Ottokhae!”



“Berisik!”



Mulutnya langsung terkatup saat mendengar suara asing itu. Rupanya dia tidak sendirian di atap, ada orang lain juga di sana, tapi dimana orang itu? Suzy mengedarkan pandangannya ke penjuru atap. Ah ada sebuah wujud manusia berjakun di pojok atap. Suzy mendekati pria yang sedang merebahkan diri itu.



“Nappeun namja!” seru Suzy pelan.



Namja itu yang tidak lain adalah Choi Siwon langsung membelalakan matanya “Mwohaneungoya?” tanyanya kepada Suzy.



“Ya! Seharusnya aku yang bertanya kepadamu. Apa yang sedang kau lakukan di sini? Apa kau sedang menguping? Nappeuno!” tanya Suzy dengan intonasi tinggi.



“Mwo? Jjinja! Aku tidak perlu menguping untuk mendengar sebuah teriakan! Pergi sana!” bentak Siwon sambil memejamkan matanya kembali.



Suzy tidak gentar mendengar bentakannya. Dia malah melangkah maju mengamati wajahnya. Lagi-lagi dalam hatinya ia berdecak kagum, pria ini tampan dan keren tapi sayang dia tidak normal, pikir Suzy. Siwon yang merasakan hawa panas karena ada seseorang di dekatnya, kembali membuka matanya membuat Suzy kaget dan mundur beberapa langkah.



“Ya! Mwohaneungoya? Aku sudah menyuruhmu pergi dari sini?! Cepat pergi!” bentak Siwon.



Suzy menggeleng-gelengkan kepalanya “Ani, aku hanya heran kenapa di dunia ini ada orang sepertimu. Kau malas berbicara, padahal komunikasi itukan sangat dibutuhkan dalam kehidupan ini agar kau bisa punya banyak teman. Atau jangan-jangan, kau lebih memilih bergaul dengan binatang daripada sama manusia? Atau jangan-jangan, kau memang jatuh cinta sama kucing betina kemarin?” tanya Suzy panjang lebar.



Dengan dingin Siwon hanya berkata “Berisik! Pergi sana!! Kau menganggu tidur siangku!”



Melihat wajah Siwon yang sedingin es, Suzy menjadi gentar “Geurae! Aku akan pergi, dasar cowok abnormal!” ia melangkah pergi meninggalkan Choi Siwon seorang diri di atap.



***



Pulang sekolah Suzy memutuskan untuk berjalan-jalan sejenak, melepaskan lelah yang ia rasakan sehabis mengerjakan ulangan matematika tadi siang. Benar-benar ulangan itu menguras seluruh tenaga, pikiran dan nafasnya. Berkali-kali ia menghembuskan nafas panjang di tengah jalan yang ramai, sehingga menarik perhatian para pejalan kaki.



Langkah kakinya terhenti saat melihat sebuah poster yang ditempel di depan sebuah kafe. Tulisan besar di poster itu menginfokan kalau kafe tersebut sedang membutuhkan tenaga magang. Terlintas di pikiran Suzy, kerja magang setelah pulang sekolah adalah hal yang menarik. Selain ia bisa mendapatkan uang hasil keringat sendiri, ia juga bisa cuci mata, mungkin saja ia bisa menemukan seorang Prince charming di sana. Ia terkekeh dalam hati.



Tanpa berfikir panjang, Suzy melangkah masuk ke kafe itu dan menemui Bibi pemilik kafe. Gayung pun bersambut. Bibi pemilik kafe itu langsung menerima Suzy saat itu juga dan ia bisa langsung bekerja. Kondisi kafe bernuansa modern itu memang sangat ramai pada malam hari, sehingga tenaga kerja magang sangat dibutuhkan untuk membantu kelancaran usaha kafe tersebut.



Malam harinya aku melamar pekerjaan magang di sebuah cafe yang berada tidak jauh dari sekolah dan aku sangat beruntung langsung diterima bekerja, karena cafe ini memang sedang membutuhkan banyak tenaga kerja magang.



Setelah berganti seragam, ia sangat terkejut. Ternyata si namja sombong yang ia kenal sebagai pria abnormal tengah berada di sana sambil memegang nampan. Apakah itu berarti Choi Siwon juga bekerja di kafe itu?



#Suzy Pov



Omooo..Nappeun namja itu sedang apa di kafe ini. “Ya! Mwohaneungoya?” pertanyaan yang selalu aku tanyakan setiap kali bertemu dengannya dan sialnya, aku selalu saja bertemu dengan pria ini. Oh malangnya nasibku! Hiks..



“Mwo? Harusnya aku yang bertanya kepadamu, apa kau mengikuti aku lagi?” dia bertanya tanpa ekspresi wajah.



Andwae! Dia memakai seragam yang sama denganku, itu berarti dia juga bekerja di kafe ini? Aigooo..Ottokhae! Aku berusaha bersikap cool dan menjawab pertanyaannya “Ani! Aku tidak mengikutimu? Memangnya kapan aku pernah mengikutimu? Kalau memang kita sering bertemu, itu pasti karena nasibku yang sedang sial!”



“Oh ya, aku tidak tahu kalau kau kerja disini, kalau aku tahu kau kerja di sini, aku pasti tidak melamar menjadi tenaga magang di sini! Tapi mian, karena aku sudah diterima bekerja di sini, aku jadi tidak mungkin keluar dari sini! Kalau kau memang muak melihatku maka lebih baik kau saja yang menggundurkan diri dari sini!” jawabku panjang lebar agar dia tidak salah paham, kalau aku-tidak-pernah-mengikuti-nya!!



Tetapi seperti biasa, sepanjang apapun jawabanku untuknya dia tidak pernah memedulikanku. Ia pergi begitu saja melewatiku dan langsung melayani tamu yang baru saja datang.



Omo..apa aku tidak salah lihat? Namja sombong itu tersenyum saat melayani tamu? Ah aku pasti bermimpi. Aku mengucek-ngucek mata dan...ya Choi Siwon tersenyum! Daebak! Dia terlihat sangat ramah kepada tamu itu. Apa jangan-jangan dia salah minum obat? Karena rasa penasaran aku bertanya kepada bibi pemilik kafe “Ahjumeoni, apa dia selalu seperti itu saat melayani tamu? Aku pikir dia sudah lupa bagaimana cara tersenyum!”



“Maksudmu Choi Siwon?” tanya Bibi dan aku mengangguk.



“Tidak perlu kaget, dia memang sangat ramah jika berhadapan dengan pelanggan, itu yang namanya profesionalisme! Sudah sana cepat cuci sayuran itu!” perintah Bibi. Hahh kenapa ia menaruhku di bagian dapur sich? Kalau begini, bisa gagal rencanaku untuk cuci mata. Mana bisa kelihatan pria tampan dari sini?!! Huhh..



***



Hari sudah larut malam, aku tidak berani pulang sendirian. Apa aku harus menunggu namja itu? Itu berarti aku sudah menjatuhkan harga diriku?! Aduh bagaimana ya? Ottokhae! Hemm gwaenchana Suzy-ssi..gwaenchana, lebih baik harga diriku turun daripada aku nanti kenapa-kenapa di jalan sendirian. Tapi mana pria itu? Lama sekali dia keluarnya. Nah itu dia, aku memasang senyum palsu di wajah dan melambaikan tangan ke arahnya. Tapi....



Aish, apa dia tidak melihatku? Kenapa dia mengabaikanku begitu saja! Ihhh...dasar pria tidak sopan! Jelas-jelas aku sudah menjatuhkan harga diriku dengan bersikap baik kepadanya tapi dia masih saja tidak menggubrisku! Aigo..aku terpaksa harus menghampirinya. Gwaenchana Suzy-ssi..gwaenchana!



Aku berjalan menghampirinya tapi ternyata dia jalannya cepat sekali! Apa dia tahu aku berada di belakangnya dan dia ingin jauh-jauh dariku? Ani..aku harus mengejarnya dengan berlari “Ya, Choi Siwon! Chakaman!”



Siwon menghentikan langkah kakinya dan berbalik ke arahku “Mwoya?”



“Aigooo kau berjalan cepat sekali, aku sangat lelah mengejarmu! Ya Choi Siwon, apa kau tadi tidak melihatku berdiri di luar cafe? Aku bahkan tadi tersenyum dan melambaikan tangan padamu, apa kau tidak melihatnya? Atau kau pura-pura tidak melihatnya? Aku itu tadi sedang menunggumu, tapi kau malah mengabaikanku dan meninggalkan aku!”



“Waeyo?” tanyanya selalu singkat seperti biasa.



Aku mengatur nafasku dan berusaha sedingin mungkin mengatakan “Kita pulang bareng ya? Waktu itu kita kan satu bus, berarti rumah kita berada di arah yang samakan?  Jadi karena ini sudah malam akan lebih baik jika kita pulang bersama. Iyakan?” aku mengatakan semua itu dengan senyum termanis yang pernah aku keluarkan. Aku berusaha mengeluarkan aegyoku. Tapi apa? Semua itu tidak mempan untuknya? Jangan-jangan hati pria ini sudah tumpul? Jangan-jangan memang dia menyukai kucing betina waktu itu? Buru-buru aku menggelengkan kepalaku, Ani-ani..aku tidak boleh berpikiran macam-macam.



Mwo? Oedikha? Ya Choi Siwon jjinja! Aku hanya lengah sedikit tapi dia sudah pergi begitu saja meninggalkan aku! Ottokhae? Kalau saja ini bukan jam 10 malam aku pasti berani pulang sendiri tanpa harus merendahkan harga diri untuk meminta pulang bareng dengan manusia ini, tapi sayangnya sekarang ini sudah malam. Aku takut pulang sendirian!



“Ya! Ppalli wa!” teriak Siwon yang berjarak sekitar 100 meter dariku. Apa aku tidak salah dengar? Hahaha itu berarti dia mau pulang denganku. Aku langsung semangat dan berteriak menjawabnya “Ne! Chakaman!”



Aku berlari mengejarnya dan berjalan di sisi sebelah  kanannya “Ya, neo..kau jangan geer ya aku minta pulang bareng, itu semua karena hari sudah malam jadi aku takut pulang sendirian! Jam 10 malam begini, bis pasti sudah tidak ada dan aku harus naik MRT. Kau pasti tahukan kalau di stasiun MRT malam-malam begini banyak premannya? Itu sebabnya seorang yeoja manis sepertiku bahaya kalau pulang sendirian!”



“Tapi kau tenang saja, nanti aku akan turun sebelum stasiunmu! Kalau sudah sampai lingkungan rumahku, aku baru berani pulang sendirian!” aku berbicara panjang seorang diri seperti orang gila. Biar sajalah...



Namun akhirnya namja sombong itu juga mengeluarkan suaranya yang menurutnya mahal “Apa kau tidak lelah?” singkat tapi benar-benar menyentuh. Ternyata dia perhatian ya kepadaku hehehe.





“Ah ani, jalan seperti ini sudah biasa untuk ku!”



“Bukan itu maksudku! Maksudku, apa mulutmu tidak lelah karena terus berbicara? Aku saja yang hanya mendengarmu berbicara rasanya lelah.”



Mwo? Aku kira dia perhatian kepadaku ternyata dia hanya menyindirku. Gwaenchana itu juga bagus, itu artinya dia mendengar omonganku. Aku kira dia langsung menyumbat kupingnya saat aku berbicara. Dengan halus aku juga menyindirnya “Hahh..Omo, jadi selama ini kau terus mendengarkan aku? Aku kira aku berbicara dengan angin dan baru kali ini juga kau memberikan respon terhadap perkataanku. Aku juga menghitung kau berbicara 3 kalimat, wah daebak! Apa kau tidak lelah berbicara sepanjang 3 kalimat itu?”



Balasanku yang panjang membuatnya tampak lelah. Dia menarik nafas panjang dan berkata “Aigooo..susah-susah!”



“Apanya yang susah?” tanyaku tapi dia tidak menjawabnya.



Akhirnya kami sampai di stasiun dan langsung mendapatkan kereta. Aku mengulang pertanyaanku kembali “Ya, apa yang susah?”



Lagi-lagi dia hanya menghela nafas. Aku tertawa melihat responnya yang seperti kewalahan menanganiku “Hahaha, aku sangat senang menggodamu. Habisnya aku jarang banget ketemu sama orang yang tidak mau berkomunikasi sesama manusia sepertimu!.”



“Buatku, kamu adalah kasus pertama! Manusia yang malas berbicara, orang yang pelit ngomong! Tapi aku yakin, suatu saat nanti kasusmu ini bisa aku pecahkan. Aku jamin, kau pasti nanti akan senang berbicara denganku dan bahkan bisa banyak bicara juga ke semua orang!” tambahku.



Namja itu menggeleng “Jangan sampai aku tertular virus cerewetmu! Andwae, aku tidak mau menyakiti orang-orang yang ada di sampingku karena mendengar aku terlalu banyak berbicara!”



“Omoo..barusan kau berbicara 22 kata denganku, wahhh itu suatu kemajuan! Hihihi tuh kan kau sudah mulai merasa nyaman berbicara denganku kan?” aku terus meledeknya.



“Terserah!” jawabnya singkat sambil memejamkan mata berusaha untuk tertidur. Dia pikir dengan memejamkan matanya aku tidak akan menganggunya lagi? Ani..hehehe

aku iseng membuka kelopak matanya dan sontak dia langsung marah kepadaku“Ya, Bae Suzy!”



“Jebbal jangan tertidur, temani aku mengobrol! Aku tidak mau tertidur karena takut nanti kebablasan turunnya!” rengekku.



“Tidur saja, nanti aku akan membangunkanmu kalau sudah sampai!” Omoo..ini kata manis pertama yang ia ucapkan kepadaku. Aku harus mencatat tanggal kejadian langka ini di diary ku hihihi. Choi Siwon..kenapa perasaanku jadi hangat begini setelah mendengar kalimat yang ia ucapkan barusan?



***

# Author Pov



Keesokan harinya di sekolah, suzy terus senyum-senyum sendirian mengingat kejadian semalam.



“Suzy-a, gwaenchanayo?” tanya Jiyeon yang merasa khawatir melihat Suzy yang tidak berhenti tersenyum.



“Neh, gwaenchana! Wae?”



“Ani, habisnya kau senyum-senyum sendirian, aku hanya takut kau kenapa-napa! Apa ada sesuatu yang terjadi? Kau tidak mau menceritakannya kepadaku?” Jiyeon mencoba menginterogasinya.



***



Suzy berjalan di koridor sekolah. Ia berusaha mencari kelas Siwon “Oh hok! Yeogi!..” ia sudah menemukan kelasnya. Matanya berpendar ke penjuru kelas itu tapi dia tidak menemukan sosok yang sedang ia cari. “Mana dia?!”

Tidak berhasil menemukan Siwon di kelas, ia memutuskan untuk pergi ke kafe sendirian. Mulanya ia mencari Siwon karena ingin mengajaknya berangkat bareng ke kafe.



Saat matanya menuju ke tangga sekolah, ia melihat Siwon. Senyumnya langsung mengembang tapi rupanya Siwon tidak sendirian, ada seorang gadis bersamanya. Gadis itu tampak malu dan terus menundukkan wajahnya. Tangannya yang gemetar terulur menyerahkan sepucuk surat berwarna pink. Suzy menebak surat itu sudah pasti surat cinta untuk Siwon. Setelah memberikannya, gadis itu langsung berlari pergi meninggalkan Siwon.



Surat pink itu hanya dilirik oleh Siwon dan ia langsung membuang surat itu lalu pergi begitu saja. Suzy yang menjadi saksi mata atas kejadian itu hanya berkomentar “Dasar pria sombong!”



Dia mengambil surat yang dibuang oleh Siwon, kemudian berlari mengejarnya. Setelah berada 50 meter di belakangnya Suzy berhenti berlari. Mengatur nafas dan menyapa Siwon “Annyeong Siwon Sunbae! Apa kau langsung berangkat ke kafe?”



Siwon diam tidak menjawab pertanyaan Suzy. Suzy yang sudah terbiasa diacuhkan olehnya tidak terlalu mengambil hati, dia terus mengekor Siwon dan berbicara panjang lebar “Kalau kau diam itu tandanya iya! Kita berangkat ke kafe bareng ya? Oh iya..kalau sampai sana jam 5 berarti kita tidak perlu pulang jam 10 kan? Hey jawab aku! Aku kan sudah memanggilmu Sunbae! Seorang sunbae itu tidak boleh mengacuhkan dongsaengnya!”



“Ani!” jawabnya singkat.



“Jeongmal, jawabanmu itu selalu saja pelit! Chuwa! Berarti kita pulang jam 9 hari ini. Iya kan?”


“Neh!” jawab Siwon lagi-lagi sangat singkat membuat bibir Suzy mengerucut tetapi dia tidak mau ambil pusing, karena merupakan suatu hal yang bagus Siwon sudah mau menanggapi pertanyaannya. Dia tersenyum dan berkata “Baguslah kalau begitu..jadi saat kita pulang nanti masih ada bus, dan aku bisa pulang sendiri! Horeee..aku tidak perlu menyiksa diriku dengan pulang bersama Sunbae!”

Mereka berjalan berdampingan membuat mata-mata gadis di lingkungan sekolah itu menajam dan memandang Suzy dengan sinis dan diam-diam mencibir di belakang. Suzy yang kurang sensitif tidak menyadari semua itu, dengan cuek dia tetap menyamai langkah kaki Siwon. Kemudian ia menyerahkan surat pink yang terbuang tadi kepada Siwon “Yeogi! Tadi tertinggal!”

“Mwoya?..Igo..”Siwon mengenali surat yang Suzy berikan kepadanya.

Suzy hanya tersenyum dan berkata “Ne, tadi aku melihat seorang gadis memberikan surat ini padamu! Butuh keberanian tingkat tinggi bagi dirinya untuk menyerahkan surat ini padamu! Tapi dengan kejamnya kau malah membuang surat ini, tanpa kau baca terlebih dulu! Nappeun namja!”

“Aku tidak peduli apa isi surat itu! Buang saja!” perintah Siwon.

Suzy memicingkan matanya ke arah Siwon “Andwae! Setidaknya kau harus tahu dulu apa isi surat ini!”


“Sini!” Siwon merampas surat itu dari tangan Suzy dan langsung ingin ia buang tapi Suzy merampasnya kembali “Oh hok!”

“Mwo? Oh hok? Bahasa apa itu?! Gadis aneh!” celetuk Siwon.

“Kalau kau tidak mau baca surat ini, biar aku yang bacakan surat ini untukmu! Dengar baik-baik....” bentak Suzy.

Suzy membacakan surat cinta itu. Siwon menahan tawanya saat melihat ekspresi lucu Suzy yang membaca isi surat itu penuh dengan penghayatan. Setelah selesai membaca Suzy jadi terbawa perasaan “Omooo...ippeota! Ternyata dia sudah memendam perasaan kepadamu selama 1 tahun, daebak! Otte?”



Ia menanyakan pendapat Siwon tentang surat tersebut tapi saat ia melihat ke arah Siwon, pandangan pria itu kosong. Suzy marah dan berteriak ke arah Siwon “Ya Nappeun namja! Kenapa kau malah melamun? Apa kau tidak dengar tadi surat yang aku bacakan?”



“Kau ini berisik sekali! Apa kau pikir ini jalanan pribadimu? Lihat..orang-orang jadi melihat ke arah kita!” jawab siwon dengan ketus.



Suzy memperhatikan ke sekelilingnya, benar ternyata perkataan siwon. Mata-mata orang di jalanan ini sedang mengarah kepadanya, mungkin mereka mendengar saat Putri berteriak ke arah Siwon. Putri membungkukkan badannya 90 derajat “Choseonhamnida yorebbeun!”



Kemudian dengan pelan dia berkata “Ya Choi Siwon! Apa kau tetap ingin membuang surat ini?”



“Neh!”



“Hah Napeuno! Kurom..karena kau sudah tahu isi surat ini, jadi tidak apa-apalah kalau surat ini dibuang! Mianhae!” Suzy meminta maaf saat membuang surat cinta itu.



Sesampainya di kafe, mereka langsung berganti pakaian. Mengubah seragam sekolah menjadi seragam kafe. Saat sedang bekerja, Suzy selalu menganggu Siwon. Mulai dari menghalangi jalan Siwon, mengambil order pelanggan sampai mengambil makanan yang Siwon bawa tapi Siwon sama sekali tidak marah.



Siwon hendak mengantarkan pesanan tapi lagi-lagi Suzy menghalanginya, dia terus melihat Siwon dengan pandangan meledek dan tidak memberikan jalan kepadanya. “Minggir!” perintah Siwon.



“Bukannya minggir tapi permisi!” ledek Suzy.



“Awas!”



“Permisi....bukannya awas!” jawab Suzy.



Siwon mengalah kepadanya “Permisi..”



“Kurom..silakan!” jawab Suzy sambil membukakan jalan untuk Siwon.



Kemudian Unso Ahjumoni menegur Suzy “Bae Suzy! Apa kau sedang menghalangi seseorang untuk bekerja?”



“Ani Ahjumoni! Aku tadi hanya melihat makanan apa yang ia bawa!” elak Suzy.



***



Ia pijat-pijat lengannya dengan jari-jemarinya sendiri. Meskipun bekerja di dapur hanya beberapa jam tapi rasanya dia sangat lelah sekali. Beberapa kali ia menguap karena mengantuk dan juga kecapean.



Hari ini dia langsung pulang sendirian, tidak menunggu Siwon seperti kemarin. Sebenarnya dia ingin pulang bersama dengan Siwon karena meskipun tidak berbicara tetapi Siwon bisa menjadi teman mengobrolnya yang pasif alias hanya mendengarkan ocehan panjangnya tanpa memberikan timbal balik.



Tetapi karena takut Siwon akan berfikir yang bukan-bukan atau salah paham, dia lebih baik pulang sendirian. “Hahh sepi  banget nggak ada yang bisa diajak ngobrol!”



Suzy menoleh ke belakang, berharap ada Siwon di belakangnya dan ternyata firasatnya benar. Siwon sedang berjalan di belakangnya, dia langsung berlari menghampiri Siwon “Kyaaaaa...asyik kau naik bus juga ya?! Kita jadi pulang bareng deh! Diam itu tandanya iya? Iyakan? hehehe” seru Suzy dengan senyum yang mengembang.



Di tengah perjalanan Suzy diam sejenak, dia sibuk memandangi Siwon dari ujung rambut sampai ujung kaki. Siwon menoleh ke arahnya “Mwoya?”



“Ah ani! Aku hanya berfikir apa kau ini punya kepribadian ganda? Habis tadi saat melayani tamu di kafe, kau bisa tersenyum sangat tulus dan ikhlas. Tapi diluar itu..kau tidak pernah tersenyum lagi! Apa senyummu itu begitu mahal sehingga selalu saja kau sembunyikan Choi Siwon-ssi?” tanya Suzy. Bola matanya membesar memandang Siwon meminta jawaban.



Tetapi karena jawaban tidak kunjung keluar dari mulut Siwon, Suzy melanjutkan kalimatnya “Aku akui kau ini memang tampan tapi percuma saja kalau wajahmu selalu masam..Kau itu sama saja seperti sayur asam! Itu lucukan? Hahaha...Aih tidak lucu ya untukmu?”



Bibir Suzy mengerucut melihat Siwon yang selalu saja mengeluarkan ekspresi dingin “Coba donk kau tersenyum..pasti tambah tampan! Kalau senyum untuk ku bagaimana? Senyum yang seperti ini nich..hiiii...begini...Hei Choi Siwon bisa tidak senyum seperti ini?” Suzy menarik kedua sudut bibirnya dengan lebar sehingga membentuk sebuah senyum yang memaksa dan wajahnya terlihat lucu. Siwon menahan tawa melihatnya.



“Oh hok! Kau ingin tertawa barusan! Tapi kau menahannya? Jadi hasilnya wajahmu membentuk senyum simpul hahaha! Omooo..aku berhasil membuatmu tersenyum! Aku lucu ya?” tanya Suzy.



Siwon membuang muka “Aish jjinja!”



“Ani..aku tadi memang melihat kau tersenyum! Sudahlah kau tidak perlu bohong! Kau sudah tertangkap basah olehku Choi Siwon Sunbae-neem!” jawab Suzy.



***



#Suzy Pov



Sudah 2 hari batang hidung namja itu tidak kelihatan di sekolah, di club basket dan juga di kafe. Dia kemana ya? Waktu latihan club basket minggu ini, dia juga tidak hadir! Apa aku bertanya ke Minho Sunbae saja? Tapi..nanti dia berfikir yang bukan-bukan tentang aku!



Ah itu dia Sunbae panjang umur! Baiklah tidak apa-apa, aku bertanya saja padanya “Annyeong Sunbae!”



“Oh Suzy-aa annyeong! Kau tidak bersama dengan Jiyeonie?” tanya Sunbae.



“Ani! Jiyeon sedang ke perpustakaan!”



Mulut Sunbae langsung menganga mendengarnya. Mungkin baru kali ini ia mendengar Jiyeon ada di perpustakaan, karena selama ini Jiyeon dikenal alergi dengan perpustakaan. Ia lebih suka menghabiskan waktu istirahat di kantin sambil memandangi kakak kelas dan adik kelasnya yang tampan-tampan.



“Ya Sunbae reaksimu itu terlalu berlebihan!” aku membuat mulutnya mengatup lagi.



“Wah ini daebak! Jjinja daebak!” Minho Sunbae berdecak kagum.



Aku jadi geli melihat Sunbae ini. Kalau saja dia tahu alasan sebenarnya Jiyeon ke perpustakaan dia pasti sudah mengomel dan mengumpat Jiyeon. Sebenarnya Jiyeon itu ada di perpustakaan karena pria yang sedang ia incar selalu berada di sana. Hihihi Jiyeon memang dikenal juga sebagai playgirl di sekolah ini.



“Aku tahu, sebenarnya Minho Sunbae-neem menyukai Jiyeonkan?” pertanyaan yang aku lontarkan membuat dia tertawa terbahak-bahak sambil mengeluarkan hujan segala. Kalau tahu begini, aku sudah pasti menyediakan payung atau jas hujan.



“Kau ini bisa saja Suzy! Andwae Suzy-aa, aku dan Jiyeon ini sudah berteman dari kecil karena kami bertetangga! Hemm kami bisa dibilang seperti kakak-adik lah!” jawab Sunbae dengan gaya yang  sok berwibawa.



“Mungkin lebih tepatnya kalian ini Tom & Jerry! Karena kalian selalu bertengkar!”



“You’re right!” jawab Sunbae setuju dengan sebutan yang aku berikan untuknya dan Jiyeon. Hemm menurutku aku sudah cukup berbasa-basi sekarang saatnya menanyakan tentang Siwon. Mundah-mudahan saja Sunbae tidak berfikir macam-macam tentangku “Ehm Sunbae, aku sudah beberapa hari ini tidak melihat Siwon Sunbae, dia kemana?”



“Omooo bukankah kalian juga seperti Tom & Jerry?! Kenapa kau menanyakan keberadannya? Kangen ya?!” ledek Minho Sunbae.



“Sunbae, bagaimana mungkin aku dan dia adalah Tom & Jerry yang selalu ribut dan sama-sama bawel! Jelas-jelas teman Sunbae itukan suaranya mahal, dia itu silent mode guy! Aku hanya menanyakannya karena bibi pemilik kafe tempat aku dan dia bekerja yang menanyakannya!” jawabku panjang semoga saja dia mengerti dan tidak salah mengartikannya.



Minho langsung tertawa mendengar ucapanku “Jadi kalian bekerja di kafe yang sama? Daebak!”



“Ya Sunbae-neem kenapa kau terus meledekku sich! Jebbal Sunbae jangan salah mengartikannya seperti ini!” pintaku memelas, aku tidak ingin Minho Sunbae sampai mengadukan hal  ini ke Choi Siwon.



Minho Sunbae mengatuk-ngatukkan jarinya di kening kemudian berkata “Bukankah Siwon sudah minta ijin sama bosnya di kafe? Ini pasti cuma akal-akalan kamu aja kan Bae Suzy?”



“Ah ani..Bos memang bertanya kepadaku, ah mungkin saja dia lupa kalau Siwon sunbae telah meminta ijin padanya, makanya dia bertanya lagi kepadaku!” aku langsung buru-buru mengeles. Mianhae Ahjuma karena aku menjadikanmu tameng.



Akhirnya Minho Sunbae menjawab kekhawatiranku “Saat ini Siwon sakit! Mungkin karena kelelahan. Kemarin lusa saat dia pulang kerja, dia mendapat kabar kalau neneknya di Busan sakit! Makanya dia langsung pergi ke Busan untuk melihat keadaan Ohmeoninya.”



“Dan kemarin saat dia pulang dia langsung sakit..mungkin karena terlalu lelah kondisi tubuhnya jadi drop!” lanjut Minho Sunbae.



Saat mendengar kabar kalau dia sakit, entah kenapa hatiku ini jadi tidak karuan. Aku sangat mencemaskannya, bagaimana keadaannya sekarang? Apa dia sudah baikan? Aku ingin menjenguknya, tapi bagaimana caraku meminta alamat rumahnya ke Sunbae?



“Ya Suzy, kenapa mukamu jadi cemas begitu? Apa kau menyukai Siwon? Wah kau pasti menyukainya! Aduh aku jadi patah hati deh! Beruntungnya Choi Siwon!” ledek Sunbae.



“Ani Sunbae! Ani! Jangan berfikir yang macam-macam! Sebagai dongsaeng yang baik sudah pasti harus mencemaskan sunbaenya yang sakit!”



***



Setelah bersusah payah menjelaskan ke Minho Sunbae akhirnya aku berhasil juga mendapatkan alamat apartenya Siwon. Berkali-kali ia menuduhku jatuh cinta sama Choi Siwon, namja sombong yang aku kenal. Tetapi berkali-kali juga aku berhasil membantahnya.



Kasihan..kata itu yang aku jadikan alasan untuk meminta alamat Siwon. Padahal dibanding rasa kasihan, perasaan di hatiku ini sebenarnya jauh lebih karena mencemaskan dan mengkhawatirkan keadaannya. Aish..aku juga tidak tahu kenapa aku bisa begini sich!



Aku melirik secarik kertas berisi alamat yang Minho Sunbae berikan kepadaku. Ini dia aparte Choi Siwon! Apa aku harus melanjutkan langkah kakiku ini atau aku pulang saja ya?



Apa nanti kata namja itu kalau melihat aku berada di depan pintu rumahnya?!  Ottokhae, aku harus menjenguknya atau tidak?!!!


-To be continue-
^^ tunggu kelanjutannya di Chapter 3, Annyeong!